Laguku
Seperlima abad sudah aku menikmati nafas
Kehidupan menyesakkan dan menyenangkan
Salju turun di harum bebungaan
Hangat mendekap matahari di saat daun kuning berguguran
Hujan dan pelangi
Jalan yang menanjak dan berkelok
Aku tau lautan aral, masih dibawah dimana
Kugantungkan awan harapan
Gunung yang menjadi tabirmu, dan aku
Kuharap segeralah runtuh
Luluh dibawah doa-doa, hilang di rombak angin
Jadilah lembah pengharapan ku ini
Menua dengan mu, berdarah dengan mu
Berbagi kisah kasih dan cinta
Melawan dunia dengan bergenggam jemari
Bukan lagi aku dan kamu
Ini kita . .. . . ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar